|
Aduhai Rembulan Aduhai rembulan… Bisakah kau mengasihani aku? Tolong, khabarkan padaku, Apakah keadaan dia di sana? Apakah dia baik-baik saja? Apakah ada linangan air mata di wajahnya? Aduhai rembulan… Bantuilah aku… Mengubati rindu yang kian meledakkan Sungguh aku tidak tahu, Berapa lama lagi aku bisa bertahan Dengan jarak perpisahan Dari dia yang ku rindukan… Aduhai rembulan… Bisakah kau ceritakan padaku tentang hidupnya? Bisakah kau lakarkan padaku senyum di wajahnya? Bisakah kau nyanyikan padaku irama jiwanya? Aduhai rembulan… Andai kau melihat ada air mata di wajahnya Tiupkanlah angin dari bayu mu ke wajahnya Supaya lekas air matanya mengering... Andai kau lihat wajahnya bermuram penuh sengsara Hiasilah langitmu dengan gugusan bintang Hingga dia bisa untuk kembali melangkah mencari arah Andai kau lihat pemikirannya kian menembus awanmu Dendangkanlah iramamu dari cengkerik malam Agar terurai segala simpulan pemikirannya Aduhai rembulan… Bisakah kau mengasihani aku? Bukankah engkau telah menjadi saksi Seluruh m air mataku hasil dari ledakan jiwaku? Bukankah engkau telah lama mendengarkan Jeritan jiwaku hasil dari peritnya jarak perpisahan? Aduhai rembulan… Tidak bisakah engkau mengasihani aku? — Adawiyah. 15 Mei 2020, Jumaat. |
About
![]() ❝ ما لنا مولًى سِوَى الله❞ P.s; entri dekat sini semua biasa je. Lebih pada coretan, curhat dan bebelan Adawiyah je rasanya aha. Sorry for the messy-random-thoughts here. Kalau ada yang salah minta tolong tegur supaya boleh diperbetulkan. Tau?Terima kasih! Eh, oh ya! Doakan saya. Walaupun tak kenal ke tak rapat ke malu ke apa ke, doakanlah saya. Hehe, terima kasih! ^.^ Selamat membaca! Tagboard
Leave your footprints, comments, critics and thoughts here, so that I can improve myself in a better life, InshaAllah :)
|